vol. 15 Ham TranPenulis film/editor/sutradara

Bagaimana rasanya tumbuh besar di AS?

Pada awalnya, cukup sulit karena saat kami pindah, kami hidup dalam lingkungan dengan banyak imigran. Ada banyak geng dan pertengkaran sehingga banyak pelajaran untuk menahan diri di tanah sendiri. Hal yang paling menarik adalah ketika kami datang ke Amerika, orang tua saya secara sadar membuat keputusan agar kami berusaha sebisa mungkin menjadi seperti orang Amerika. Dari usia delapan tahun sampai saya berusia delapan belas tahun, saya lebih banyak berbicara tentang bahasa Inggris.

Bagaimana Anda tetap terhubung dengan warisan Vietnam Anda?

Baru pada saat berusia 22 tahun, saya pergi untuk melihat pertunjukan panggung yang dilakukan oleh orang Amerika Vietnam. Mereka melakukan adegan tentang imigran Vietnam dan saya mengenali diri saya dalam semua adegan itu. Saya berpikir, "Ini luar biasa. Saya ingin menjadi bagian dari ini. "Kemudian saya mendatangi mereka untuk berbicara dengan mereka dan mereka mengundang saya untuk mengikuti latihan pada akhir pekan. Begitulah cara saya kembali ke warisan Vietnam, dengan bergabung grup teater yang disebut Club O’ Noodles. Dan itu sungguh membantu latar belakang saya untuk belajar menjadi sutradara dan mengerti rasanya menjadi aktor.

Apa yang membuat Anda masuk ke industri perfilman?

Ketika saya menjadi sarjana di jurusan bahasa Inggris di UCLA, teman saya dan saya sedang berbicara tentang The Silence of the Lambs dan The Crying Game dan apa yang membuat setiap film menjadi hebat. Dan seorang murid teater mengetuk bahu saya dari belakang saya dan dia pergi, “Permisi, saya adalah jurusan teater dan saya tahu sedikit tentang film. Anda tidak tahu apa yang Anda bicarakan.” Saya sedikit malu dan saya pikir mungkin saya harus mengikuti beberapa kelas film. Kemudian tahun ketiga saya di perguruan tinggi, saya mulai mengambil kelas film. Saya sangat menyukainya dan saya mulai menjadi sukarelawan untuk membantu film-film siswa. Setelah lulus, saya mendaftar ke sekolah film dalam program pascasarjana dan saya masuk.

Apa tantangan terbesar yang Anda hadapi sejauh ini dalam karir Anda?

Ada banyak peluang di Vietnam. Satu-satunya hal yang industri tidak siap, adalah dalam hal infrastruktur. Anda memiliki banyak orang yang sangat antusias membuat film tapi mereka kurang berpengalaman. Sering kali anggota kru tidak tahu persis apa protokolnya dan bagaimana mereka seharusnya melakukan pekerjaan itu. Saya harus selalu memberitahu mereka tapi dalam kasus itu, saya menjadi sutradara yang sangat menuntut. Jadi, coba bayangkan bahwa saya memiliki reputasi yang sangat menuntut namun pada saat bersamaan, saya tahu bahwa kita perlu memiliki tingkat kualitas tertentu dalam pembuatan film. Ini sungguh memakan waktu dan kesabaran untuk menjelaskan kepada mereka apa yang sedang saya cari dan apa yang sedang saya coba lakukan dengan setiap film.

Apa yang paling Anda sukai dari pembuatan film?

Saya suka segala hal tentang pembuatan film. Tidak ada satu hal pun yang lebih saya nikmati dari pembuatan film karena saya menulis semua skrip saya, mengarahkan dan mengedit semua film saya sendiri. Ini seperti tiga kepribadian yang berbeda. Ketika saya menulis, saya hanya tenggelam pada informasi dan saya menyukai bagian tersebut. Saya suka mengumpulkan informasi. Ini seperti menyiapkan pesta. Saya membuat semua hidangan kecil ini, ramuannya. Mengarahkan adalah mengundang semua teman saya ke pesta. Mengedit adalah seperti membersihkan dan memilah-milah beberapa hal setelahnya. Itulah untuk membuat film.